Al-Quran menyatakan terdapat tiga golongan umat Islam dalam menyikapi Al-Quran: Zhalimun Linafsih, Muqtashid, dan Sabiqun bil Khairat.
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.” (QS. Al-Fathir:32).
1. Zhalimun Linafsih yaitu mereka yang menganiaya diri sendiri. Mereka lebih banyak amal jeleknya ketimbang amal baiknya, karena hanya sedikit mengamalkan ajaran Al-Quran dan lebih banyak mengabaikan seruan-Nya.
2. Muqtashid yaitu golongan pertengahan. Amal baik mereka sebanding dengan amal jeleknya, karena melaksanakan ajaran Al-Quran sebanding dengan mengabaikan sebagian ajaran lainnya.
3. Sabiqun bil khairat yaitu mereka yang bersegera dalam kebaikan. Mereka melaksanakan ajaran Al-Quran dengan sungguh-sungguh.
Dalam sebuah hadits disebutkan, orang-orang yang bersegera dalam kebaikan, sabiqun bil khairat, adalah mereka yang masuk surga tanpa hisab; golongan muqtashid adalah mereka yang mendapat hisab yang ringan; dan golongan dzalimun linafsih adalah mereka yang mendapat hisab lama di alam makhsyar kemudian Allah memaafkan mereka dengan rahmat-Nya (HR. Ahmad dari Abu Darda). Wallahu a’lam.*