Allah Swt menyuruh kita mengeluarkan (infak) sebagian rezeki yang telah dikaruniakan kepada kita. Dia berjanji akan menggantinya dengan berlipat-ganda.

Infak menjadi bagian ciri orang beriman dan bertakwa:

“…(dan orang-orang yang bertakwa itu) menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka” (QS. Al-Baqarah:3).

Allah Swt berjanji tidak akan menyia-nyiakan infak dan sedekah. Dia mengumpamakan infak yang kita keluarkan seperti menanam bibit di tanah yang subur, selalu tumbuh. Dan dari bibit itu berulang-ulang tumbuh dan kita makan.

Sebutir bibit yang kita simpan dan kita tanam di tanah yang subur, ia akan selalu tumbuh sehingga menjadi ratusan bibit. Itulah ciptaan Allah swt, dan itulah yang diambil dari harta kita dengan kadar tertentu. Kemudian kita infakkan di jalan-Nya dan kita sedekahkan pada hamba-hamba-Nya, lalu Dia melipat-gandakan untuk kita.

“Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir bibit yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir: seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya dan Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).

Gemar berinfak adalah bukti iman, tanda syukur, membersihkan harta, juga mengundang rezeki Allah Swt yang lebih banyak dan berkah. Amin! Wallahu a’lam. (Abdul Ghofur).*