Kontribusi Nyata Bagi Negeri, 112 Ribu Santri dan Guru Semarakkan Hari Santri

Apa mimpi dan upaya PPPA Daarul Qur’an pada Hari Santri menurut Bapak Abdul Ghofur ?

PPPA Daarul Qur’an terus berupaya mewujudkan mimpi membangun dunia dengan Al-Qur’an. Cita-cita besar itu perlahan terwujud seiring dengan segala ikhtiar yang telah ditempuh dalam gerakan tahfidzhul Qur’an setelah lembaga yang berada di bawah naungan KH Yusuf Mansur ini genap berusia 12 tahun pada Maret 2019 lalu.

Bagaimana peran serta masyarakat, donatur, santri serta alumni, menurut Bapak Abdul Ghofur sampai saat ini?

Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Abdul Ghofur bersyukur atas dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dan donatur, PPPA Daarul Qur’an telah melahirkan puluhan ribu penghafal Al-Qur’an dari setiap program yang dicetuskan. Rumah tahfidz, misalnya, yang kini memiliki 35 ribu santri yang tersebar di seluruh Indonesia serta sejumlah negara seperti Palestina, Turki, Saudi Arabia, Mesir, Afrika Selatan, dan China.
“Alhamdulillah, sampai pada 2019 ini rumah tahfidz di bawah naungan PPPA Daarul Qur’an tersebar di 1.178 titik, tepatnya di 124 kabupaten dan 26 provinsi. Sementara untuk rumah tahfidz yang berada di luar negeri kami bekerja sama dengan para santri alumni yang tergabung dalam Ikatan Alumni Daarul Qur’an (Ikadaqu).

Apa saja program, pelayanan serta pembinaan yang dilakukan oleh PPPA Daarul Qur’an bagi santri/wati ?.

Ada pula Qur’an Call, layanan belajar dan menghafal Qur’an melalui telepon bebas biaya yang pada Oktober 2019 ini telah membimbing sebanyak 75 ribu santri dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, lanjut Ghofur, PPPA Daarul Qur’an juga membina Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus yang memberikan beasiswa kepada 302 santri dari keluraga yatim dhuafa.

Bagaimana terhadap anak-anak kurang mampu dan ingin menjadi Hafizh Qur’an?.

“Melalui Pesantren Takhassus, kami berupaya hadir untuk anak-anak yang kurang beruntung, yang kesulitan untuk sekolah. Apa lagi santri-santri ini memiliki cita-cita menjadi seorang hafizh Qur’an. Kami berupaya mewujudkan impian mereka dengan memberikan pendidikan gratis sampai khatam menghafal 30 juz dan mempelajari ilmu-ilmu lainnya di pondok,”.

Kalau untuk memberikan apresiasi semangat kepada mahasiswa/i penghafal Qur’an yang ada di Indonesia, lalu bagaimana memberikan bimbingan serta pelatihan?.

PPPA Daarul Qur’an, kata dia, juga memberikan biaya pendidikan kepada mahasiswa-mahasiswi penghafal Al-Qur’an di 22 perguruan tinggi negeri (PTN) yang tersebar di seluruh Indonesia melalui program Beasiswa Tahfidz Qur’an (BTQ) for Leaders. Para kader BTQ juga mengikuti bimbingan intensif tahfidzul Qur’an dan pelatihan kepemimpinan serta sosial kemanusiaan.

Akan kemana setelah lulus kuliah para mahasiswa/i, apakah bisa langsung berdekatan dengan masyarakat?.

“Setelah lulus kuliah dan menghafal Al-Qur’an 30 juz, para kader BTQ akan mengabdi, terjun langsung ke masyarakat membawa misi dakwah tahfidzhul Qur’an. Mereka adalah kader tahfidznya Daarul Qur’an yang akan menyiarkan Qur’an mulai dari akar rumput. Semoga para kader bisa menjadi pemimpin masa depan berjiwa Qur’ani yang membawa perubahan lebih baik untuk Indonesia dan dunia,”.

Apa yang akan diberikan PPPA Daarul Qur’an dalam Dakwaah di Hari Santri?.

Ghofur menilai, sejatinya para santri di bawah naungan PPPA Daarul Qur’an adalah penerus dakwah Daarul Qur’an. Mereka akan menyelipkan nilai-nilai tahfidzhul Qur’an dalam setiap aktivitas dakwahnya. Karenanya, dalam menyambut Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober ini, Ghofur berharap PPPA Daarul Qur’an dapat semakin memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia dan dunia.

Bapak Abdul Ghofur ingin mengucapkan terimakasih kepada siapa saja di Hari Santri ini?.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan donatur yang telah membersamai dan mendukung setiap perjuangan dakwah Daarul Qur’an. Kami akan terus bergerak sampai Indonesia menjadi lebih makmur dengan Al-Qur’an. Selamat Hari Santri untuk para santri di seluruh penjuru dunia,”.

NaraSumber: Abdul Ghofur

[fiq/rid]