DOA KETIKA MENDENGARKAN ADZAN

doa adzan

 يَقُوْلُ مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ إِلاَّ فِيْ (حَيََّ عَلَى الصَّلاَةِ وَ حَيََّ عَلَى الْفَلاَحِ) فَيُبْدِلُهُمَا: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

“Seseorang yang mendengarkan adzan, hendaklah mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, kecuali dalam kalimat: Hayya ‘alash shalaah dan Hayya ‘alal falaah. Maka mengucapkan: ’Laa haula wala quwwata Illa billah’. (HR Bukhari & Muslim)

Keterangan: Ketika mendengarkan adzan, kita disunahkan mengulangi bacaan yang diucapkan muadzin, mulai dari takbir (Allahu Akbar) hingga Tahlil (Laa ilaaha illallah), kecuali saat bacaan hayya ‘alash shalaah dan hayya ‘alal falaah direspons dengan ucapan hauqalah, yakni bacaan laa haula wala quwwata illa billah.*

DOA USAI ADZAN

 اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ، إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ

“Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi r) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji” (HR Bukhari)

Membaca shalawat atas Nabi r sesudah adzan (HR Muslim)

Berdo’a untuk diri sendiri antara adzan dan iqamah, sebab do’ pada waktu itu dikabulkan. (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad).