Bangkit, Berjaya, dan Bahagia Bersama Al-Quran.

al-quranAL-QURAN adalah sumber utama ajaran Islam. Quran merupakan pedoman hidup. Kebangkitan dan kebahagiaan umat Islam karena mengamalkan Al-Quran. Keterpurukan umat juga karena meninggalkan Al-Quran.

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Quran).” (QS. 4:174).

“Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya…” (QS. Al-Hadid: 9).

“Dia (Allah) akan meninggikan derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Quran) dan akan menghinakan dengannya pula kaum yang lain.” (HR. Muslim).

Seorang Muslim yang tengah galau, dirundung ragam masalah, dihimpit kesusahan, atas izin Allah akan segera tebebas dari kegalauan, masalah, dan kesulitannya jika ia membaca Al-Quran.

Hatinya akan tenang karena dengan “lari” kepada Al-Quran berarti ia berdzikir, mengingat Allah SWT, sedangkan hanya dengan mengingat Allah hati akan tenang.

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. Ar-Ra’du: 28).

Al-Quran adalah pedoman hidup, panduan praktis, atau petunjuk penggunaan hidup. Jika petunjuk itu diikuti dengan baik dan benar, maka jalan hidup akan “normal”, lancar, dan membahagiakan.

Jika kita membeli sebuah alat elektronik, maka dengan teliti kita ikuti petunjuk penggunaannya. Kita taati betul kareana ingin alat itu berfungsi sebagaimana mestinya. Demikian pula, jika kita ingin hidup ini berjalan normal, tanpa banyak dirundung masalah, maka kita harus mengikuti petunjuk hidup, yakni Al-Quran, dengan baik dan benar.

Jika saat ini kita terpuruk, umat Islam terpuruk, baka jalan kebangkitannya hanya satu, yaitu kembali kepada Al-Quran sebagai cahaya penerang jalan hidup yang membahagiakan. Maka, mari kembali kepada Al-Quran!

Al-Quran memang “segalanya”. Ia kalamullah yang tidak ada keraguan di dalamnya. Bahkan, membacanya saja merupakan ibadah, mendatangkan pahala, mengandung berkah dan kebaikan:

“Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an dihitung untuknya satu kebaikan dan pahala satu kebaikan adalah sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan “Aliif laam miim” itu satu huruf melainkan Aliif satu huruf Laam satu huruf dan Miim adl satu huruf“. (HR. Tirmidzi).

Fungsi dan Kandungan Al-Quran

Fungsi dan kandungan Al-Quran tercermin dalam nama-nama lain Al-Quran sebagai berikut:

1. Al-Kitab (buku).

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS. Al-Baqarah [2]:2)

2. Al-Furqan (pembeda benar salah).

“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al Furqaan [25]:1)

3. Adz-Dzikr (pemberi peringatan).

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur’an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr [15]:9)

4. Al-Mau’idhah (pelajaran/nasihat).

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)

5. Asy-Syifa’ (obat/penyembuh).

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57).

6. Al-Hukm (peraturan/hukum).

“Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur’an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.” (QS. Ar Ra’d [13]:37)

7. Al-Hikmah (kebijaksanaan).

“Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Israa’ [17]:39)

8. Al-Huda (petunjuk).

“Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur’an), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin [72]:13)

9. At-Tanzil (yang diturunkan).

“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam.” (QS. Asy Syu’araa’ [26]:192)

10. Ar-Rahmat (karunia).

“Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. An Naml [27]:77)

11. Ar-Ruh (ruh).

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy Syuura [42]:52)

12. Al-Bayan (penerang).

“(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran [3]:138)

13. Al-Kalam (ucapan/firman).

“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS. At Taubah [9]:6)

14. Al-Busyra (kabar gembira).

“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS. An Nahl [16]:102)

15. An-Nur (cahaya).

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (Al-Qur’an).” (QS. An Nisaa’ [4]:174)

16. Al-Basha’ir (pedoman).

“Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” (QS. Al Jaatsiyah [45]:20)

17. Al-Balagh (penyampaian/kabar).

“(Al-Qur’an) ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.” (QS. Ibrahim [14]:52)

18. Al-Qaul (perkataan/ucapan). “Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur’an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS. Al Qashash [28]:51).

Ulama kenamaan asal Mesir, Syeikh Muhammad Abduh, pernah mengingatkan: “Kaum Masehi (bangsa Barat-Kristen) maju karena meninggalkan agama (ajaran kitab suci)-nya, sedangkan kaum Muslimin mundur justru karena meninggalkan agama (kitab suci)-nya.”

Maka, mari bangkit bersama Al-Quran. Kembali kepada Al-Quran. Hijrah menuju cahaya Al-Quran –dengan mempelajarinya, membacanya, menghafalnya, mengajarkannya, dan mengamalkannya! Wallahu a’lam. (Abdul Ghofur).*